13/3/2015 0 Comments Puncak Acara Dies Natalis, UNS Anugerahkan Gelar Doktor Honoris Causa ke Chairul Tanjung Sebagai acara puncak dari serangkaian kegiatan Dies Natalis ke 39 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang telah diselenggarakan sejak jumat (6/03), UNS menganugerahkan UNS Award kepada 11 alumni berprestasi dan 34 dosen yang telah lulus program doktoral di dalam dan luar negeri lulusan tahun 2015 melalui sidang senat terbuka Dies Natalis ke-39 UNS pada rabu, (11/03). Sebelumnya, di dalam daftar undangan, nama mantan Walikota Solo yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI Jokowi Dodo dipastikan hadir sebagai tamu kehormatan dalam sidang senat terbuka Dies Natalis ke-39 UNS. Hal tersebut ditegaskan Rektor UNS pada rabu, (04/03) saat konferensi pers di UNS. Akan tetapi, secara mendadak Menristek Dikti, M Nasir melalui sambutannya di dalam sidang senat terbuka menuturkan bahwa Presiden RI Jokowi Dodo batal hadir lantaran diharuskan memimpin rapat terbatas bersama Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Koordinator Maritim. Meskipun demikian, rupanya hal tersebut tidak menyurutkan antusiasme civitas akademika UNS untuk mengikuti sidang senat terbuka Dies Natalis ke-39 UNS. Selain dihadiri civitas akademika UNS, acara tersebut juga dihadiri sejumlah tamu undangan. Di antaranya selain Menteri riset teknologi pendidikan tinggi, M Nasir hadir pula mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD; Ketua Dewan Penyantun UNS, Akbar Tandjung; dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Selain itu, dalam acara puncak Dies Natalis ke-39 yang diselenggarakan di gedung Auditorium Pusat UNS tersebut, UNS juga menganugerahkan penghargaan tertinggi bernama Parasmya Anugraha Dama Krida Baraya melalui Gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan kepada Chairul Tanjung. Gelar tersebut diterima Chairul Tanjung dalam bidang pelopor dan pengembangan sosiopreneurship di Indonesia. Ia dipilih untuk menerima gelar tertinggi tersebut karena dinilai sukses di bidang kewirausahaan dan dinilai mampu sebagai tokoh teladan dalam bidang sociopreneurship. Dalam sambutannya pada sidang senat terbuka, Rektor UNS, Ravik Karsidi mengatakan kepada Chairul Tanjung bahwa Chairul Tanjung layak disebut sebagai ‘guru’ bagi generasi-generasi muda. Pengalaman dan kepakaran Chairul Tanjung juga diharapkan bisa menjadi referensi bagi pendidikan di perguruan tinggi, khususnya di UNS. Dimana UNS sendiri telah mengembangkan mata kuliah wajib kewirausahaan bagi mahasiswa. Keberhasilan pria yang hingga kini masih aktif sebagai Chairman of CT Corp dalam mengembangkan ekspansi bisnis memang sangat layak diacungi jempol. Ekspansi bisnis dibawah kendalinya memang terbukti sukses. Tercatat, ada 4 perusahaan besar yang bernaung dibawah CT Corp dan terbilang sukses dalam mengekspansi bisnis usahanya. 4 perusahaan tersebut berada dibawah naungan Chairul Tanjung dengan jabatan President Commissioner. Masing-masing dari keempat perusahaan tersebut ialah PT Bank Mega Tbk, PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), PT PT Duta Visual Nusantara Tivi 7 (Trans 7), dan PT Mahagaya Perdana. Belum lagi ditambah dengan sederet karirnya di luar CT Corp mulai dari menjabat sebagai ketua Forum Indonesia, Anggota Dewan Ekonomi Pacific Basin, Chairman of the Indonesia National Kidney Foundation, Anggota Dewan Komite Indonesia untuk Program Kemanusiaan, Palang merah Indonesia, Yayasan Kesenian Jakarta hingga puncak karirnya di pemerintahan ketika diminta menjadi Menteri Koordinator bidang perekonomian oleh presiden di akhir era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Sehingga, tak heran apabila sosok sekaliber Chairul Tanjung dengan segudang karir dan pengalamannya tersebut telah mengantarkan ia mendapatkan sejumlah penghargaan akademis. Penghargaan tertinggi dibidang akademis tersebut telah banyak diterima pria yang akrab disapa CT itu dari berbagai pihak. Sebelumnya, tercatat gelar serupa pernah diberikan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya pada 26 Agustus 2013 di bidang ekonomi. Selang empat bulan kemudian, tepatnya 12 Desember 2013, Chairul Tanjung kembali mendapatkan gelar honoris causa dari Universitas Padjajaran, Bandung di bidang ilmu ekonomi kewirausahaan. Setahun kemudian, pada 13 juli 2014, Universiti Teknologi Mara Malaysia menganugerahi gelar honoris causa kepada Chairul Tanjung di bidang kewirausahawan. Dan terakhir, UNS lah yang menambah rentetan gelar Doktor honoris causa kepada Chairul Tanjung pada rabu (11/03). Di dalam pidato ilmiahnya, Chairul Tanjung menyampaikan bahwa pragmatisme bisnis dan idealisme harus disatukan dalam menjalankan usaha agar usaha yang dijalankan tersebut dapat memberikan manfaat. Lebih lanjut, Chairul Tanjung juga menuturkan perlunya kesadaran dari para pengusaha karena pengusaha merupakan profesi yang mulia dan mempunyai tanggung jawab yang besar kepada masyarakat luas. Pemahaman para pengusaha bahwa pragmatisme bisnis dalam mencari keuntungan, haruslah dipadukan dengan idealisme layaknya dua sisi mata uang yang berbeda. Chairul Tanjung juga menegaskan hal tersebut ditujukan agar uang tersebut mempunyai value atau nilai yang tinggi dimata masyarakat dan dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. Dengan diberikannya penghargaan tertinggi Parasmya Anugraha Dama Krida Baraya UNS Award melalui gelar honoris causa, Chairul Tanjung diharapkan bisa menjadi contoh dan pendorong kepada generasi muda termasuk mahasiswa di bidang pengembangan kewirausahaan.
0 Comments
Leave a Reply. |
Muhmd Aldi
Tukang komentar. khususnya seputar hukum, politik dan kebijakan publik. Merupakan pria keturunan asli Minangkabau. Archives
September 2021
CategoriesAll Catatan Kritis Fakultas Hukum UNS Gerakan Mahasiswa Hukum Hukum Tata Negara Internasional Kegiatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Manifestasi Manifesto Politik Opini Pribadi Penegakan Hukum Politik Universitas Sebelas Maret |